Bagi orang yang tidak mempunyai masalah, memaafkan adalah yang biasa. Toh kita punya salah, wajar kita juga memaafkan orang lain. Tetapi lain soal jika kita jengkel terhadap orang yang selalu membuat kita sial. Kita lebih suka memilih untuk mendiamkannya. Atau, menumpahkan kekesalan kepadanya.
Namun, memaafkan adalah tindakan paling bijak jika kita sakit hati terhadap orang lain. Dan, menurut penelitian yang dilakukan di Florida Hospital oleh Dr. Dick Tibbits, penderita hipertensi yang menjalani latihan memaafkan selama 8 minggu, tekanan darahnya dapat turun secara signifikan. Jadi, memaafkan memiliki dampak positif bagi kesehatan.
Berikut ini langkah-langkah awal yang dapat kita lakukan dalam proses memaafkan.
- Mulailah dengan menyadari bahwa hidup ini memang penuh ketidakadilan, dan orang lain bisa saja menerapkan aturan-aturan yang berbeda dengan kita. Misalnya, jika kita menganggap prisip A adalah prinsip yang sangat penting, belum tentu orang lain menganggap demikian.
- Berhentilah meyalahkan orang lain. Hal ini akan mengahbiskan energi saja. Lebih baik, mulailah berpikiran positif.
- Pahamilah bahwa setiap kita tidak dapat mengubah orang lain. Kitalah yang dapat berubah.
- Akuilah kemarahan, sakit hati, dan kepedihan yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak menyenangkan, bahkan merugikan kita. Kita terkadang berusaha mengabaikan rasa sakit hati dan berharap akan hilang dengan sendirinya. Namun mengabaikannya justru memperparah sakit hati itu.
- Berusahalah untuk melihat rasa sakit hati setiap kita dengan gambaran yang lebih besar. Jangan melulu berkutat pada rasa sakti yang kita alami, tetapi lihat pula sisi-sisi yang lainnya. Misalnya, jika setiap kita jengkel karena ada anak kecil yang terus-menerus menangis, cobalah berpikir bahwa siapa tahu anak kecil itu menangis karena kehilangan ibunya. Dengan melihat gambaran yang lebih besar, kita akan menjadi lebih bijak dalam memberikan respon.
- Sadarilah bahwa kita sendirilah yang dapat memilih untuk memaafkan. Memaafkan membutuhkan kerelaan hati.
- Pahamilah bahwa memaafkan memang butuh waktu, tidak dapat diburu-buru.
- Dengan hati, lihatlah orang yang melukai setiap kita secara lebih mendalam. Cobalah untuk bersimpati pada situasi hidupnya.
- Pilihlah untuk hidup bahagia.
- Kita sendiri yang bertanggung jawab atas hidup kita sendiri bukan orang lain. Kita perlu memilih yang terbaik untuk masa depan. Memaafkan adalah pilihan yang terbaik, karena dengan memaafkan, hidup kita akan lebih ringan sehingga kita pun lebuh bahagia dan lebih sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar