Minggu, 03 Oktober 2010

Asas-Asas Dalam Jaminan


1.      Asas teritorial
Menentukan barang jaminan yang ada di Indonesia hanya dapat jaminan utang sejauh perjanjian utang maupun pengikatan hipotik tersebut dibuat di Indonesia.
2.      Asas aksesoir
Suatu perjanjian ada apabila terdapat perjanjian pokoknya (Pasal 1821 BW).
3.      Asas hak preferensi
Pihak kreditur kepada siapa debitur telah menjamin utangnya pada umumnya mempunyai hak atas jaminan kredit tersebut untuk pelunasan utangnya yang mesti didahulukan dari kreditur lainnya.
4.      Asas non distribusi
Suatu hak jaminan tidak dapat dipecah-pecah kepada beberapa orang kreditur.
5.      Asas publisitas
Suatu jaminan utang harus dipublikasikan sehingga diketahui umum.
6.      Asas eksitensi benda
Suatu hipotik atau hak tanggungan hanya dapt diletakkan pada benda yang benar-benar ada.
7.      Asas eksitensi perjanjian pokok
Benda jaminan dapat diikat setelah ada perjanjian pokoknya.
8.      Asas larangan janji penggunaaan benda jaminan untuk dimiliki sendiri
Kreditur dilarang untuk memiliki benda jaminan untuk dimiliki sendiri.
9.      Asas formalism
Terdapat tata cara yang diharuskan oleh undang-undang untuk melakukan suatu perjanjian yaitu keharusan pembuatan akta, keharusan pencatatan, pelaksanaan di depan pejabat tertentu, dan penggunaan kata-kata tertentu.
10.  Asas mengikuti benda
Hak jaminan adalah hak kebendaan sehingga hak jaminan akan selalu pada benda tersebut walaupun benda tersebut telah berpindah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar