Sabtu, 04 Desember 2010

Dunia Tanpa Harapan


Ketika musim semi tiba
Bunga-bunga pun bermekaran
Betapa indahnya pada waktu itu
Di kala bunga-bunga berwarna mekar
Harum semerbak wanginya

Tapi itu hanya sementara
Bunga itu pun layu kembali
Apa ada yang salah?
Bukankah ini waktunya bunga itu untuk mekar?

Ya, memang bunga-bunga telah mekar
Tapi, mengapa hanya untuk sementara?
Bukankah ini sudah musimnya?
Musim di mana seharusnya bunga-bunga mekar
Musim di mana harapan itu tercipta akan hari esok

Aku menangis tentang layunya bunga tersebut
Mekarnya bunga-bunga itu umurnya sementara saja
Apa sebenarnya yang salah?
Mengapa alam kini tak bersahabat?

Setelah musim gugur yang panjang
Mengapa diciptakan musim semi yang begitu cepat?
Aku berteriak kepada alam
Teriak tentang ketidakadilan ini
Tapi alam tak menjawab

Aku hanya bisa menangis dan teriak
Aku tak mempunyai kekuatan untuk melawan
Melawan atas semua ketidakadilan ini
Di mana yang kuat berkuasa atas yang lemah

Ya, memang tragis seakan kekuasaan hanya pada orang kuat
Orang lemah hanya bisa tunduk pada orang kuat
Tanpa bisa meminta hak yang seharusnya mereka dapatkan
Mereka hanya diam dan tak bisa melawan
Seakan dunia tidak mempunyai harapan lagi

Dunia yang ditutupi dengan kebohongan
Dunia hanya dikuasai oleh satu golongan
Dunia di mana golongan lain seakan tidak mempunyai nyawa
Dunia kini hanya sebagai permainan saja
Dunia di mana tanpa ada harapan dan cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar